Waspada Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil

Kesehatan

Ditulis Oleh : HaloAnak 18 July 2025


artikel image

Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh.

Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah Anemia akibat kekurangan zat besi yang disebabkan karena kurangnya asupan unsur besi (Fe) dalam makanan, gangguan penyerapan, dan peningkatan kebutuhan zat besi.

Setiap tahunnya sekitar 40% wanita hamil di seluruh dunia mengalami Anemia terutama disebabkan karena kekurangan zat besi. Prevalensi Anemia pada kehamilan tertinggi terjadi di wilayah Afrika yaitu mencapai 46,34%, wilayah Asia 47,92%, Eropa 26,15% dan terendah terjadi di wilayah Amerika yaitu 25,28%. Faktor penyebab terjadinya Anemia pada ibu hamil terkait dengan asupan makanan yang tidak memadai dan sekitar 95% kasus Anemia selama kehamilan disebabkan karena kekurangan zat besi (Anemia defisiensi besi).

Penyebab Terjadinya Anemia pada kehamilan juga dapat dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan ibu hamil. Kurangnya pengetahuan tentang Anemia mempunyai pengaruh terhadap perilaku kesehatan ibu hamil dalam mencegah terjadinya Anemia kehamilan. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang tentang Anemia dapat berakibat pada kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi selama kehamilannya.

Kondisi Anemia pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain:

a. meningkatkan risiko bayi dengan berat lahir rendah

b. keguguran

c. kelahiran prematur

d. kematian pada ibu dan bayi baru lahir.

 

Ibu hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi BBLR. Kadar normal hemoglobin (Hb) pada ibu hamil berkisar antara 11-13,5 gram per desiliter. Apabila kadar hemoglobin tersebut menurun di bawah batas normal, yakni kurang dari 11 gram per desiliter, maka kondisi tesebut dapat dinamakan Anemia.

 

 

Beberapa ciri-ciri Anemia pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

a. Lemah,letih,lesu

Ibu hamil yang mengalami Anemia seringkali merasakan kelemahan, keletihan, dan kelesuan yang berlebihan. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya sel darah merah yang bertanggung jawab untuk mengangkat ke seluruh tubuh.

b. Pusing atau sakit kepala

Anemia juga dapat menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke otak, yang mungkin dapat mengakibatkan sensasi pusing atau lebih terasa keliyengan pada saat berdiri setelah sebelumnya duduk ataupun berbaring.

c. Kulit pucat

Kurangnya pigmen darah yang dibawa oleh sel darah, dapat membuat kulit tampak lebih pucat dari biasanya.

d. Tangan dan kaki dingin

Akibat kurangnya oksigen yang dibawah oleh sel darah merah, ibu hamil dengan Anemia mungkin merasakan tangan dan kaki yang dingin,bahkan pada suhu ruangan yang normal.

e. Kuku kering

Anemia dapat mempengaruhi kesehatan kuku, membuatnya menjadi kering dan rapuh. Perubahan pada kuku dapat menjadi tanda indikatif dari kekurangan zat besi dan sel darah merah.

f. Mengidam makanan tertentu

Ibu hamil yang mengalami Anemia kadng-kadang memiliki keinginan khusus terhadap makanan tertentu, terutama yang mengandung zat besi

g. Nafas pendek atau sesak nafas

Kurangnya sel darah merah yang sehat mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen, sehingga ibu hamil sering merasakan sesak nafas saat beraktifitas secara ringan.

 

Ciri lain Anemia yang terjadi pada ibu hamil yaitu merasa punya craving atau mengidam makanan yang aneh-aneh. Tanda ini tidak bisa dianggap sepele. Biasanya, orang yang ‘mengidam’ hal yang tak wajar seperti es, tanah liat, tanah, kapur, atau bahkan kertas, adalah orang yang mengalami pica (kelainan makanan) karena kekurangan zat besi. 

 

Sebagai upaya pencegahan pada Anemia, penting bagi setiap ibu hamil untuk memperhatikan asupan makanan dan pola hidupnya sehari-hari. Karena itu, sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Anemia pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

a. Mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, seperti telur, daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

b. Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 tinggi, seperti susu dan produk olahannya, tempe, dan tahu.

c. Memenuhi kebutuhan vitamin C harian dengan mengonsumsi buah dan sayur.

 

Jadi Moms, Jangan anggap remeh anemia pada ibu hamil ya, karena bahaya anemia pada ibu hamil dapat mengganggu perkembangan janin dan kondisi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Konsultasikan kepada dokter untuk menjalani pemeriksaan zat besi dalam darah jika mengalami gejala anemia pada ibu hamil seperti yang disebutkan di atas. Dan jangan lupa, selalu konsultasikan kesehatan Moms dan anak-anak melalui Aplikasi Haloanak!