Kesehatan Malnutrisi
Ditulis Oleh : HaloAnak 09 July 2025
Permasalahan malnutrisi di indonesia sering kali terjadi, akibat banyak nya orang tua yang tidak memperhatikan asupan gizi untuk anak. Permasalahan ekonomi juga cenderung menjadi salah satu faktor anak kekurangan asupan gizi. Kurangnya edukasi pendidikan yang masih rendah menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang gizi yang baik. Pola asuh yang salah seperti kurangnya pemberian asi eksklusi atau makanan pendamping asi yang tidak adekuat juga berkontribusi.
Malnutrisi adalah kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan, entah itu kekurangan atau kelebihan, nutrisi di dalam tubuh seseorang. Kondisi ini sebenarnya dapat menyerang siapa saja dan di usia berapa pun. Namun, kebanyakan kasus malnutrisi biasanya dialami oleh kelompok usia pada anak-anak. Malnutrisi sebenarnya bisa diartikan sebagai nutrisi anak kurang cukup atau bahkan kelebihan. Keduanya sama-sama menimbulkan masalah kesehatan yang dapat mengganggu perkembangan si kecil. Malnutrisi terbagi menjadi 2 kelompok besar kondisi, yakni gizi kurang (undernutrition) dan gizi lebih (overnutrition).
Beberapa gejala fisik yang terjadi pada anak :
1. Tidak bertumbuh atau pun bertambah berat pada tingkat yang diharapkan
2. Adanya perubahan perilaku, seperti menjadi sangat mudah tersinggung, lambat ataupun cemas .
3. Nafsu makan yang berkurang
4. Merasa lebih lelah sepanjang waktu
5. Merasa badan menjadi lemah
6. Sering sakit dan butuh waktu lama untuk pulih.
7. Luka yang butuh waktu lama untuk sembuh
8. Konsenterasi memburuk
9. Sering merasa kedinginan
10. Suasana hati yang rendah atau depresi.
Cara penanganan pada malnutrisi dapat didiagnosis dengan cara pemeriksaan penampilan keseluruhan, perilaku, distribusi lemak tubuh dan fungsi organ. Anak yang di duga mengalami mal nutrisi juga membutuhkan pemeriksaan sinar-x untuk menentukan kepadatan tulang dan mengungkapkan gangguann pencernaan, serta kerusakan jantung dan paru-paru.
Tes darah dan urine bisa digunakan untuk dapat mengukur kadar vitamin, mineral, dan produk limbah pasien. Anak yang tidak bisa atau tidak mau makan atau yang tidak mampu menyerap nutrisi yang dapat diberi makan secara intravena (nutrisi parentak) atau melalui selang yang dimasukkan didalam saluran pencernaan (nutrisi enternal).
Pemberian makanan yang melalui selang sering digunakan untuk memberikan nutrisi kepada anak yang juga memilki penyakit radang usus. Prosedur ini melibatkan memasukkan tabung pipis melalui hidung dengan hati-hati membimbingnya disepanjang tenggorokan hingga mencapai lambung atau usus kecil. Jika selang makan jangka panjang di perlukan, selang makan jangka panjang diperlukan, selang dapat ditempatkan langsung ke dalam pertut atau usus kecil melalui sayatan di perut.